Kevin de Bruyne membuktikan dirinya bukanlah pemain cengeng seperti yang disebut Jose Mourinho. Kini dia makin nyaman sebagai salah satu pilar utama dalam rumah megah Manchester City.
"Tim kami selalu berusaha memainkan sepakbola menyerang dan atraktif. Untuk itu, kami perlu pemain-pemain bagus. Dalam segala hal, kedatangan Kevin sempurna buat kami," ucap Pellegrini.
Kalimat itu dilontarkan Pellegrini usai kemenangan City atas Sevilla di bulan Oktober 2015 dalam lanjutan Liga Champions musim ini. Enam bulan berlalu sejak itu, De Bruyne tak berhenti. Dia justru terus membuktikan betapa penting dirinya untuk City.
De Bruyne seolah menjawab dengan benar nilai transfer mahal yang sudah diberikan City untuk memboyongnya dari Wolfsburg musim panas lalu. Nominal yang 'wow' hingga menjadi pemain termahal kedua, kalah dari Angel di Maria ke Manchester United. Kedatangan De Bruyne sekaligus memecahkan rekor transfer City.
De Bruyne juga seperti telah masuk dan tinggal di sebuah rumah besar dengan seorang induk semang yang tahu kalau dirinya tak hanya bisa diberi kesenangan lewat pujian. Juga lingkungan yang amat kompetitif untuk dirinya: kembali ke liga Inggris. Sang manajer, Pellegrini, juga secara konkrit memberikannya sebuah 'tempat bermain' yang paling bagus dan nyaman.
"Situasi menjadi sulit buat pemain yang dipuji di depan publik sebagai pemain bagus tapi tidak juga mendapatkan tempat di tim utama. Karena itulah aku ingin meninggalkan Chelsea," tutur De Bruyne.
Keinginan untuk memuaskan diri sendiri memang sudah menjadi karakter De Bruyne. Seperti ketika di masih menjadi anak sekolah. De Bruyne yang masih bocah dikenal sebagai anak sekolah yang tak pernah terlambat sampai di kelas.
"Aku tak pernah terlambat sampai di sekolah. Kalau para pengemudi tidak datang di hari Rabu maka aku akan naik sepeda...kalau ada anak yang terlambat datang itu akan mengganggu konsentrasi satu kelas," kata pemain 24 tahun itu.
Maka, wajar jika De Bruyne tidak tidak nyaman ketika berada di Chelsea. Pujian-pujian Jose Mourinho yang kala itu menjadi manajernya tak mempan untuk membuat De Bruyne betah berlama-lama di sana. Sebab, sanjungan itu sekadar sanjungan tapi pelit untuk menurunkannya dalam sebuah pertandingan.
Hingga kemudian Mourino menyebut dia sebagai pemain yang cengeng dan tak kuat mental dengan situasi itu.
"Soal De Bruyne, bagaimana kalau ada pemain yang mengetuk pintu kamarmu dan setiap hari merengek minta pergi. Anda harus membuat sebuah keputusan, bukan?" kata Mourinho.
Dengan kenyamanan yang disodorkan Pellegrini, De Bruyne membuktikan kalau dirinya punya kualitas dan bahkan bikin limbung tim kalau dirinya tak hadir di tengah lapangan. Dalam laju City di Liga Champions musim ini--dengan berhasil membuat sejarah-sejarah baru buat tim--ada De Bruyne di dalamnya.
Faktanya, De Bruyne lah yang berkontribusi besar dalam perolehan tiket semifinal Liga Champions untuk City. Dua kali menghadapi Paris Saint-Germain di babak perempatfinal, dua kali De Bruyne mencetak gol. Di laga pertama, kontribusi dia berpengaruh terhadap hasil imbang 2-2 di Paris kemudian pada leg kedua golnya memastikan kemenangan City atas PSG.
Catatan bagus itu menjadi lanjutan hasil-hasil sip yang dibuat pemain internasional Belgia itu setelah comeback dari cedera lutut yang memaksanya absen dalam 12 pertandingan sejak akhir Januari. Tanpa De Bruyne, The Citizens menang lima kali, seri dua kali, dan kalah lima kali dalam semua kompetisi.
Dalam kurun waktu itu, City memang berhasil menjuarai Piala Liga Inggris. Namun, mereka tersingkir dari Piala FA dan tercecer dalam perburuan gelar Liga Primer Inggris.
De Bruyne pulih dan kembali merumput setelah jeda internasional. Pemain berusia 24 tahun itu menandai comeback-nya dengan mencetak satu gol saat City menang telak 4-0 di kandang Bournemouth, Sabtu (2/4/2016). Dilanjutkan hasil bagus menghadapi PSG itu.
Squawka mencatat De Bruyne telah membuat delapan kali penampilan di Liga Champions dan membuat tiga gol denan menciptakan 20 peluang. Selain itu dia membuat 237 passing dengan persentase akurasi 82%.
Statistik itu kian menguatkan bukti kalau De Bruyne makin nyaman bersama City dan Pellegrini. De Bruyne telah membuktikan kalau rengekannya kepada Mourinho bukanlah kalimat anak kolokan.
"Di hari pertama aku kembali ke Inggris aku bilang kepada semua orang kalau aku akan membuktikan diri aku adalah pemain yang punya kualitas," ucap De Bruyne.
No comments:
Post a Comment